Showing posts with label Sejarah Islam. Show all posts
Showing posts with label Sejarah Islam. Show all posts

Friday, March 18, 2016

Ulama Dengan 1000 Guru

BERITA ISLAMI MASA KINI: Ulama Dengan 100 Guru


Artikel Islam Terbaru - Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Pepatah itu mengajarkan kepada kita untuk selalu menuntut ilmu tanpa kenal lelah. Menuntut ilmu bukanlah hal yang terbatas, karena sebenarnya ilmu itu tidak akan ada batas dan tidak akan pernah habis. Dalam setiap kesempatan, kita akan selalu dituntut untuk memiliki pengetahuan, baik pengetahuan secara sederhana hingga pengetahuan paling sulit di dunia,
Menuntut ilmu dalam Islam telah diberitahukan oleh Allah dalam firmannya yang artinya:
"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." (QS. At-Taubah: 122).
Bicara soal ilmu, di dunia Islam ada seorang ulama yang tak pernah lelah untuk menuntut ilmu. Bahkan beliau sampai berkeliling negeri demi mendapatkan ilmu yang lebih banyak lagi. Karena kegigihan beliau, maka beliau dijuluki dengan ulama 1000 guru. Mengapa ia dijuluki seperti itu? Lantas siapakah beliau? Syaikh Sholih bin 'Abdillah Hamad Al'Ushoimiy, mungkin nama tersebut rasanya masih kurang familiar di telinga kita, tetapi ketahuilan bahwa beliau adalah seorang ulama yang lahir di Riyadh dan pernah belajar dari 1000 guru.

Ulama-Dengan-1000-Guru-Berita-Islami-Masa-Kini

Dalam Islam, selain julukan itu, ia juga memiliki julukan lain yaitu ulama hadits yang juga memiliki banyak sanad. Syaikh Sholih telah menuntut ilmu sejak usianya masih belia. Kala itu, beliau telah banyak mengunjungi negeri-negeri hanya untuk menuntut ilmu mencari sanad hadits dan sanad dari berbagai kitab para ulama. Dia berkunjung ke negeri-negeri seperti Maroko lalu ke India karena memang banyak sanad hadits di sana dan juga ke Mesir untuk belajar sanad qiro'ah Al Qur'an. Syaikh Sholih juga dikenal dengan orang yang memiliki hafalan yang luar biasa, bahkan sampai-sampai sanad hadits yang banyak itu dapat dihafal dan dengan mudah disebutkan di luar kepala.


Selain Syaikh Sholih, ada juga ulama lain yang juga memiliki 1000 guru ia adalah Imam Bukhari. Bagi kaum muslim, tentu nama ini sudah sangat familiar. Imam Al Bukhari adalah Abu Abdullah Muhammad Ibnu Ismail Ibnu Ibrahim Ibnu Mukhirah Ibnu Bardijibah Al Jufi Al Bukhari. Imam Al Bukhari juga merupakan ulama hadits yang sangat mashur. Beliau lahir di Bukhara, suatu kota di Uzbekistan wilayah Uni Soviet yang merupakan simpang jalan antara Rusia, Persia dan Tiongkok. Beliau dilahirkan setelah sholat Jum'at tanggal 13 Syawal 194 Hijriah atau 21 Juli 810 Masehi. Lalu beliau dibesarkan dalam suasana rumah tangga yang ilmiah, tenang, suci, bersih dan jauh dari barang-barang haram.

Ketika ayahnya wafat, Ismail bin Ibrahim, seorang juru tulis Bukhari pernah mendengar bahwa Muhammad bin Harasy berkata, "Aku mendengar bahwa Akhi Hafidz berkata aku masuk menjenguk Ismail, bapaknya Abu Abdillah Al Bukhari ketika beliau menjelang wafat, beliau berkata 'aku tidak mengenal dari hartaku barang satu dirham pun yang haram dan tidak pula satu dirham pun yang syubhat'."

Ketika beliau berusia 14 tahun, beliau sudah berhasil menampilkan kitab shahih yang berisikan 60 ribu hadits. Bahkan setelah selesai menulis sebuah hadits beliau akan mandi dan sholat sebanyak 2 raka'at. Al Bukhari telah meriwayatkan hadits lebih dari 1000 syech dengan menyebutkan sanad-sanadnya. Betapa banyak guru yang beliau temui dan datangi hanya untuk menimba ilmu dari mereka.

Itulah ulama-ulama yang telah belajar dari 1000 guru bahkan lebih. Semangat beliau dalam menuntut ilmu patut kita contoh dan kita tiru, karena Allah dan Rasulullah pun telah mengajarkan pada kita bahwa dalam menuntut ilmu itu tidak ada kata terlambat. Semoga dengan penjelasannya ini, kita semakin semangat dalam mencari ilmu dan menjadi orang yang berpengetahuan luas. Amminn Ya Robbal'alamin.

Source: Berita Islami Masa Kini, TransTV

Sejarah Kota Cordoba

BERITA ISLAMI MASA KINI - Sejarah Kota Cordoba


Artikel Islam Terbaru - Kota yang terletak di sebelah kanan Spanyol ini termasuk salah satu kota yang paling kaya akan peninggalan sejarah. Kemajuan kota Cordoba di abad 10 Sebelum masehi melebihi kota-kota lain yang ada di Eropa. Kota ini menjadi tempat perhatian dunia dan sesuatu yang mengagumkan, karena kota Cordoba juga sebagai perpanjangan dari peradaban Islam baik dari segi ilmu, nilai dan keagungan. Kota ini menjadi saksi bisu atas pencapaian peradaban kaum muslimin dan kemuliaan Islam pada saat itu, yaitu pada pertengahan abad ke-4 Hijriah atau 10 Masehi ketika bangsa Eropa berada dalam kegelapan.

Sejarah-Kota-Cordoba

Kota Cordoba terletak di sunga Al-Wadi Al Kabir bagian selatan Spanyol. Kota ini didirikan oleh bangsa Cordoba yang tunduk pada pemerintahan Romawi. Kota ini ditaklukkan oleh panglima Islam yang terkenal Tairas bin Ziyad pada tahun 93 Hijriah atau 711 Masehi. Sejak saat itu kota Cordoba memulai tatanan hidup baru dan mengukir sejarah yang sangat penting dalam sejarah peradaban umat manusia. 


Kecemerlangan kota Cordoba sebagai kota peradaban mencapai puncaknya pada tahun 138 Hijriah atau 759 Masehi ketika Abdurrahman Ad Dakhil mendirikan Daulah Umayyah 2 di Andalusia. Pada masa Abdurrahman An Nassir, khalifaf utama di Andalusia kemudian putranya Al Hakkam Al Muntansir, kota Cordoba mencapai puncak kemajuan dan masa keemasannya. Apalagi kota ini dijadikan sebagai ibukota Daulah Umayyah 2 dan tempat istana kekhalifahan di dunia barat. Pada masa ini, Cordoba juga dijadikan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan peradaban dunia sehingga menyaingi Constantinopel, ibukota kekaisaran di benua Eropa. Sehingga orang-orang Eropa menyebut Cordoba dengan mutiara dunia.

Untuk mengetahui kisah tentang kota Cordoba selengkapnya silahkan lihat di video yang telah kami unggah di youtube. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Source: Berita Islami Masa Kini, TransTV